Senin, 31 Mei 2010

Cara Melihat Aura Positif Atau Negatif Orang Lain Maupun Diri Sendiri

Mau tahu caranya melihat aura diri sendiri atau orang lain? Kayaknya cara ini patut dicoba deh. Semoga berhasil! ^^


Banyak orang menduga aura hanya dapat dilihat dengan kekuatan batin tingkat tinggi, atau dengan bantuan khodam. Yang lebih modern, aura
dapat terlihat jelas lewat hasil jepretan kamera kirlian. Tapi tahukah,
aura sebenarnya dapat dilihat dengan mata telanjang. Tips berikut ini
akan memandunya. Namun sebelum kita ulas lebih jauh, ada baiknya kita
temgok sejenak mengenai apa dan bagaimana sifat aura itu. Maksudnya
agar kita tidak berpijak pada pemahaman yang salah.



Ada beberapa hal penting yang berkaitan dengan aura :



Aura manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kedewasaan kepribadian seseorang.

Aura
manusia berwarna-warni sesuai dengan kepribadian dan kehidupan
seseorang. Masing-masing warna aura menunjukkan kepribadian yang
berbeda.

Panjang pendeknya aura dapat dideteksi dengan indra peraba kulit maupun dengan tongkat deteksi.

Aura
seseorang dapat mempengaruhi maupun dapat dipengaruhi oleh lingkungan
sehingga dapat bertambah maupun dapat berkurang karena faktor
lingkungan.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar pancaran aura tetap cemerlang, diantaranya :

Makan makanan yang halal, baik dan tidak berlebihan.

Olahraga yang cukup dan teratur.

Memenuhi kebutuhan tubuh akan udara segar.

Istirahat dengan cukup, mengurangi rokok, alkohol dan obat terlarang.

Mengurangi gerak hati, gerak pikir dan kegiatan-kegiatan yang buruk.

Mengurangi sikap hati yang kasar, mudah emosi dan memperbanyak rasa kasih sayang.

Sekarang,
mari kita mulai latihan melihat aura. Sebelum melihat aura orang lain,
ada beberapa urutan latihan yang harus dilakukan demi kesempurnaan
hasil.

1. Melihat Aura Dengan Jari Tangan

Carilah
tembok yang berwarna putih, lalu duduklah dengan tenang pada jarak 1/2
meter dari tembok. Ambil nafas sebanyak mungkin dan tahan selama
mungkin. Lakukan sebanyak 5 kali. Gosoklah kedua telapak tangan hingga
terasa hangat. Tempelkanlah masing-masing jari tangan kanan dan kiri
saling berpasangan. Letakkanlah kedua tangan yang masih berpasangan
tadi 30 cm didepan mata dengan latar belakang tembok berwarna putih.
Renggangkanlah perlahan-lahan kedua telapak tangan saling menjauh.
Perhatikanlah, antara kedua ujung jari tadi akan mengeluarkan garis
cahaya putih. Itulah aura yang memancar dari ujung jari kita.

2. Melihat Aura Dengan Telapak Tangan

Tariklah
nafas dan gosokkanlah kedua telapak tangan seperti pada cara No. 1.
Tempelkanlah salah satu telapak tangan pada tembok yang berwarna putih.
Tariklah nafas, tahan dan hembuskanlah. Lepaskan telapak tangan dari
tembok. Amatilah bekas telapak tangan yang tertinggal ditembok. Itulah
aura yang memancar dari telapak tangan dan lama kelamaan akan larut
dalam aura alam.

3. Melihat Aura Diri Sendiri

Letakkanlah
cermin besar dihadapan kita. Duduklah dengan tenang. Usahakanlah latar
belakang tembok berwarna putih dan penerangan berupa lampu neon.
Tariklah nafas sebanyak mungkin dan tahanlah selama mungkin. Ulangilah
sebanyak 5 kali. Tataplah bayangan diri kita yang ada dicermin.
Pandangan mata diusahakan tidak melihat tubuh maupun bayangan tubuh,
namun lihatlah batas tepian kepala dengan latar belakang tembok.
Setelah pandangan mata kita terfokus, maka perlahan-lahan dari kepala
dan bahu akan keluar cahaya aura kita. Sinar yang pertama kali
terlihat, biasanya berwarna putih. Putih ini biasanya bukan merupakan
warna aura kita yang sesungguhnya, melainkan dari warna aura yang
sesungguhnya. Tataplah terus sampai kita melihat warna lain yang tidak
berubah. Setelah berhasil, mulailah untuk melihat aura orang lain.

4. Melihat Aura Orang Lain

Mintalah
bantuan seseorang yang akan menjadi objek untuk berdiri didepan tembok
yang berwarna putih. Usahakanlah penerangan didalam ruangan dibuat
remang-remang atau redup. Berdirilah lebih kurang 3 meter didepan
objek. Fokuskanlah pandangan mata pada bagian tepi kepala dan bahu
objek. Perlahan-lahan akan keluar sinar aura dari tepi kepala objek.
Fokuskanlah pandangan pada seluruh tepian tubuh objek, maka seluruh
tubuh objek akan memancarkan warna aura.

Pria Pemberani Yang Bersahabat Dengan Para Binatang Herbivora



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXKwmFtZJ_8ru_yLluzAqlhz0tooeDyLfQ2PuIQrj4HI7Qn10ZDUel2G-Upe6jlx1W9Uk0gTt2MfhGMZ_ZghQTbZ-NJxWMk4R1k6nQOGOfRjr7IBQlLWZfvrBolVjOKtsMx6HQjVuQaQ4/s400/kevin.jpg

Kevin Richardson, pria ini sangat luar biasa dan pemberani. Bagaimana tidak bermain dengan Hewan2 pemangsa alias herbivora. Coba simak semboyan dari si-pria pemberani ini " bergantung pada insting dan kesabaran untuk memenangkan kepercayaan binatang.

Jika sobat2 tidak percaya coba lihat aksi2nya dalam menaklukan sang Raja Hutan Rimba, dan cheetah (anjing liar) pemakan bangkai daging. Dilihat dari gambar sepertinya seru bisa bersenda gurau dengan binatang buas. Tapi...klu ane sendiri berpikir ribuan kali mau berbuat seperti pria ini.








Bagaimana? Ada yang mau jadi Kevin-nya Indonesia ?

10 Tempat Paling Angker di Jakarta

Bagi yang tinggal di Jakarta, mungkin gak usah jauh-jauh kalau mau hunting tempat-tempat angker (kalau ada yg iseng mau tau wujud kuntilanak, genderuwo, tuyul dkk). Berikut ini adalah 10 tempat paling angker di Jakarta. Tapi hati-hati ya, kalau kesurupan eike ga tanggng jawab lho, hehehe... :D


RUMAH PONDOK INDAH
Lokasi: Jln. Metro Pondok Indah, Jak-Sel
Fenomena: Penampakan hantu bapak-bapak dan perempuan.
Sejarah: Masih ingat ramainya pembicaraan di akhir September 2002 tentang hilangnya seorang tukang nasi goreng di depan rumah kosong ini? Kejadian ini jadi menghebohkan karena di depan rumah tersebut hanya tertinggal gerobak nasi gorengnya. Konon katanya, malam sebelum hilang tukang nasi goreng tersebut hendak mengantar nasi goreng yang dipesan oleh seorang perempuan ke dalam rumah. Namun, ia tak pernah keluar lagi. Mengenai sejarah rumah itu, konon seisi keluarga pemilik rumah ini tewas dalam peristiwa perampokan bermotif persaingan bisnis. Sejak itu, banyak orang yang lewat kerap melihat jelmaan hantu seperti hantu bapak-bapak dan hantu perempuan. Namun, akhir-akhir ini sudah tidak banyak kejadian horor yang dilaporkan terjadi di rumah ini. Bahkan beberapa waktu lalu, rumah ini sempat dijadikan tempat bermalam para tunawisma.
Testimonial: Sekitar tahun 2002, Nurdin (32), penjual gulai dan soto di sekitar Pondok Indah, mengaku pernah melihat hantu yang menyerupai bapak-bapak hilir-mudik di halaman depan rumah ini.




TAMAN KOTA LANGSAT, MAYESTIK
Lokasi: Di belakang pasar burung Barito Jak-Sel.
Fenomena: Kuntilanak dan genderuwo
Sejarah: Taman Langsat ini sebenarnya merupakan fasilitas olah raga dan bersantai yang cukup lengkap. Di dalamnya tumbuh pepohonan yang asri. Hanya saja, tidak banyak orang yang memanfaatkan fasilitas ini. Karena sepi, taman kota ini pun menjadi angker, terutama pada malam hari. Konon pada malam hari, warga kerap melihat kuntilanak di pohon-pohon di taman Langsat.
Testimonial: Kisah hantu dan orang-orang yang kesurupan bukan lagi barang baru bagi Ibu Rahmat (34), penjual rokok di tepi taman Langsat, yang sudah 25 tahun membuka kios rokok tersebut. Suatu ketika, tamu yang sedang kongkow di warungnya pernah pamit pada jam 1 pagi karena mengaku melihat genderuwo. Setiap kali berjaga malam, Syamsuri (21), Satpam yang telah bertugas selama 3 tahun di Taman Langsat, sering mencium bau-bau aneh dan mendengar suara-suara tertawa yang tak jelas sumbernya.



RUMAH KENTANG PRAPANCA
Lokasi: Jln. Dharmawangsa 9, Jak-Sel, persis di sebelah salah satu club terkemuka di daerah ini.
Fenomena: Hantu anak kecil
Sejarah: Konon, di rumah ini ada seorang anak kecil yang terjatuh ke dalam kuali yang sedang digunakan untuk merebus kentang. Apabila Anda sedang ‘mujur’ dan lewat di depan rumahnya, Anda dapat mencium aroma kentang rebus dan mendengar suara anak kecil menangis.
Testimonial: Agip (24) sudah menjaga kios rokok di depan rumah ini sejak tahun 1997. Agip mengaku sering mencium aroma kentang rebus, terutama menjelang malam, meskipun rumah kosong ini sempat ramai karena disewa oleh ekspatriat.



LINTASAN KERETA BINTARO
Lokasi: Bintaro, Jakarta Selatan
Fenomena: Makhluk menyeramkan korban tabrakan kereta
Sejarah: Pada 19 Oktober 1987, terjadi kecelakaan kereta yang menewaskan ratusan orang di dekat Stasiun Sudimara, Bintaro. Di lintasannya sendiri juga sudah berulang kali terjadi kecelakaan yang memakan korban nyawa. Konon, lintasan ini dianggap angker karena sering terdengar suara orang menangis dan menjerit.
Testimonial: Imam (31), teknisi rel yang bekerja sejak tahun 1996. Ia pernah melihat makhluk yang wujudnya seperti orang berbalut sarung hitam. Meski kereta sudah bolak-balik lewat melindasnya, makhluk ini tak mau pergi seperti sengaja meledek. Akhirnya di rel tersebut diadakan pemotongan kerbau. Ia juga pernah bertemu makhluk serupa perempuan Belanda di zaman kolonial, dan kuntilanak melintas di rel.






JEMBATAN ANCOL
Lokasi: Jembatan Ancol (eks jembatan goyang), Pantai Ancol, dan daerah lain sekitar Ancol, Jak-Ut
Fenomena: Siti Ariah Si Manis Jembatan Ancol (populer dengan sebutan Maryam setelah kisahnya diangkat ke layar kaca)
Sejarah: Pada 1995, seorang pelukis di Ancol didatangi seorang perempuan yang meminta dilukis. Ketika pelukis baru menggambar setengah bagian tubuhnya, perempuan itu menghilang. Warga percaya bahwa perempuan itu adalah Si Manis Jembatan Ancol. Mitos ini sudah dimulai puluhan tahun sebelumnya. Di tahun 60-an ketika daerah Ancol masih berupa empang-empang, seorang pendayung perahu pernah bertemu dengan Si Manis. Perempuan itu naik perahu malam-malam ddan membayar pendayung tersebut dengan daun. Keterangan ini didapat dari Kostan Simatupang (65), seorang fotografer keliling di Ancol, teman dari pendayung perahu tadi.
Testimonial: Anshori (38), penjual rokok di dekat pintu keluar Ancol, mengaku pernah melihat Siti Ariah dari dekat. Ia membuka pertama kali kios rokoknya di sini pada 1990, tepatnya di samping jembatan goyang. Saat itu malam Jumat, Anshori sedang menunggui kiosnya, agak gerimis. Sekitar pukul 1 pagi, lewat seorang perempuan. Ketika sudah agak jauh, perempuan itu berbalik arah menghampiri kios Anshori sembari tersenyum. Anshori menyapa perempuan yang dikiranya calon pembeli dagangannya itu. Jarak Anshori dengan perempuan itu kira-kira 50 cm. Menurut Anshori, perempuan itu berwajah manis, serta memakai kemeja kuning dan rok abu-abu. Setelah ditanya hendak belanja apa, perempuan itu menghilang. Meski tidak memakai pakaian serba putih, Anshori yakin perempuan itu adalah Si Manis Jembatan Ancol. Semenjak kejadian itu, Anshori merasa dagangannya kian laku dan rejekinya semakin lancar.



KLENDER
Lokasi: Klender, Jak-Tim
Fenomena: Makhluk korban kebakaran kerusuhan Mei 1998.
Sejarah: Saat kerusuhan Mei tahun 1998, ada salah satu pertokoan di daerah Klender yang dijarah dan dibakar massa. Kebakaran ini menyebabkan ratusan korban jiwa, di antaranya pegawai pertokoan, pengunjung, dan para penjarah. Usai kerusuhan tersebut, dilaporkan banyak kejadian aneh, misalnya, segerombolan orang menyetop angkot di depan pertokoan, ketika sudah jalan sekitar 100 meter, semua penumpang angkot tersebut wajahnya berubah menjadi hangus. Semenjak pertokoan ini dibangun dan ramai kembali di tahun
2000, sudah tidak banyak lagi kejadian mistis di sekitarnya. Ini mungkin juga karena warga masih menghormati dan memperingati hari berkabung setiap tanggal 14 Mei. Namun demikian, menurut penuturan warga, jika Anda duduk sendiri di sebelah booth telepon koin di halaman pertokoan pada malam Jumat pukul 1 pagi, Anda akan ditemani oleh sosok lain di dekat Anda. Dahulu, sekitar 15 jenazah korban kerusuhan sempat ditampung sebelum dievakuasi di sekitar telepon umum tersebut.
Testimonial: Ali (21) warga asli Klender, pada 2002, bersama dua orang sepupunya melakukan ghost-hunting di basement salah satu pertokoan di daerah Klender. Saat itu hari Rabu malam, ia membakar kemenyan dan madat, serta membawa sesajen berupa kopi hitam. Sekitar jam 2 pagi tercium bau daging terbakar yang sangat menyengat. Tak berapa lama kemudian, muncullah dua sosok makhluk; yang satu penuh darah di sekujur tubuhnya, yang satu lagi hangus terbakar dengan tubuh yang tak lengkap.



TEROWONGAN CASABLANCA
Lokasi: Jln. Basuki Rachmat, Jak-Tim
Fenomena: Sosok menyeberang jalan, di antaranya nenek-nenek bersama cucunya dan perempuan cantik.
Sejarah: Dibangun di atas tanah pekuburan, terowongan Casablanca terbilang angker. Menurut beberapa warga Casablanca, ketika pembongkaran kuburan tersebut, bahkan ada 1 jenazah yang masih utuh. Dari terowongan Casablanca sampai kira-kira radius 40 meter sesudahnya, banyak terjadi kecelakaan yang penyebabnya tidak masuk akal. Biasanya karena pengendara motor atau mobil melihat sesosok perempuan tiba-tiba menyeberang di hadapan kendaraannya, sehingga pengemudi kendaraan tiba-tiba banting setir dan menabrak pembatas jalan. Menurut warga, ada baiknya ketika melewati terowongan ini, pengemudi kendaraan membunyikan klakson untuk “menyapa” penghuni terowongan. Akhir tahun 90-an, seorang laki-laki separuh baya ada yang menggantung diri dengan spanduk di sini. Jadilah tempat ini semakin angker.
Testimonial: Menurut Ibu Yati Mustofa (43), warga yang tinggal di dekat terowongan Casablanca, warga kerap mendengar suara tangisan, ketika sumber bunyi dihampiri, suara itu berpindah-pindah.



LUBANG BUAYA
Lokasi: Pondok Gede, Jak-Tim
Fenomena: Arwah korban G.30S dan aura penyiksaan yang masih terasa.
Sejarah: Pada 30 September 1965, ditemukan jenazah 6 brang jenderal dan seorang letnan TNI dikubur di dalam sumur ini. Di sebelah sumur tersebut, terdapat ruang yang 7 di dalamnya terisi patung patung patung replika dan terdengar suara yang menceritakan penyiksaan terhadap ketujuh pahlawan tadi. Di sebelah ruangan tadi terdapat dua rumah lengkap dengan perabot asli. Rumah-rumah tadi disebut sebagai pos komando dan dapur umum pasukan PKI. Kemudian, dibangunlah Monumen Pancasila Sakti untuk menghormati jasa ketujuh pahlawan tadi.
Testimonial: Hartono (48), warga Lubang Buaya, sudah tak asing lagi dengan cerita penampakan di sekitar lokasi museum dan sumur. Dia banyak mempunyai teman yang bercerita pernah melihat sosok kuntilanak bila melewati daerah Lubang Buaya di malam hari. Namun dia tak pernah menyaksikan sendiri. Seorang petugas penjaga loket Sumur Maut yang tidak mau disebutkan namanya mengaku pernah mendengar suara derap sepatu boots seperti tentara yang sedang berbaris di suatu malam.






TPU JERUK PURUT
Lokasi: Kelurahan Jeruk Purut, Jak-Sel
Fenomena: Pocong, tuyul, kuntilanak, kuntilanak-laki, and if you’re lucky, Pastur Kepala Buntung.
Sejarah: Pada tahun 1986, seorang penjaga makam TPU Jeruk Purut yang sedang jaga malam melihat sesosok pastur tak berkepala melintas di antara makam. Pastur itu menenteng kepalanya sendiri dan di belakangnya, ikut seekor anjing. Konon, pastur ini “salah pulang”. Ia mencari-cari makamnya yang sebenarnya berada di unit Kristen TPU Tanah Kusir, sedangkan di TPU Jeruk Purut hanya ada unit Islam. Sapri Saputra, penjaga makam yang melihat pastur kepala buntung itu, hingga kini masih menjaga makam dan dianggap kuncen atau orang yang dituakan di TPU Jeruk Purut. Kesaksian Bapak Sapri ini kemudian menyebar luas se-Jakarta dan hingga kini “Sang Pastur Kepala Buntung” menjadi legenda horor di Jeruk Purut. Konon, jika Anda ingin menemui pastur legendaris ini, Anda harus datang pada malam Jumat dengan jumlah ganjil (sendiri atau bertiga).
Testimonial: Sejak kecil, Asmari (34), juniornya Bapak Sapri, telah terbiasa tinggal di areal pemakaman Jeruk Purut. Ayahnya adalah pegawai Pemda yang bekerja di sana. Semenjak lulus SD (1986), Asmari menjadi pengurus makam non-karyawan TPU Jeruk Purut mengikuti jejak ayahnya. Menurut Asmari, pengalaman bertemu dengan makhluk-makhluk gaib merupakan hal yang biasa baginya; mulai dari pocong, tuyul, kuntilanak, kuntilanak laki, dan lain-lain. Akan tetapi, hingga saat ini dia belum pernah bertemu dengan Sang Pastur Kepala Buntung. “Yang paling jahil itu kuntilanak-laki,” tutur Asmari. Ketika sedang ronda, Asmari pernah ditimpuki kerikil dari atas pohon melinjo oleh makhluk ini. Tapi, dari semua pengalaman Asmari bertemu dengan makhluk gaib, yang paling menarik adalah ketika bertemu dengan tuyul. Pada suatu hari menjelang malam di tahun 1986, Asmari hendak pulang ke rumah bersama ayahnya. Mereka melihat seorang anak kecil telanjang bulat berlarian di antara makam sambil tertawa-tawa. Anak itu lalu berteriak meminta uang pada Asmari. Asmari heran karena anak itu tak dikenalnya, sementara ia mengenal semua penduduk di kampung belakang Jeruk Purut. Dulu memang hanya ada satu kampung yang penduduknya tidak terlalu banyak. Ketika ditanya latar belakangnya, anak kecil mi malah lari ke dalam keramat, sebuah rumah makam tradisional Betawi. Asmari mengikutinya hingga ke dalam keramat dan, bisa ditebak, anak itu menghilang.





RS DI JALAN SALEMBA
Lokasi: RS di Jln. Salemba, Jak-Pus
Fenomena: Suster ngesot
Sejarah: Konon di sinilah asal-usul Suster Ngesot. Selai itu, banyak juga kasus penampakan yang terjadi di bangunan rumah sakit yang cukup tua ini.
Testimonial: Menurut petugas Secure Parking yang tidak mau disebutkan namanya, setiap malam sekitar pukul 2 pagi, sering ada yang mengetuk pos pintu masuk yang terletak di dekat rumah duka. Namun ketika dicek, tidak ada siapa-siapa. Di UGD sering terdengar bunyi orang main air, ketika dicek juga tidak ada siapa-siapa. Para satpam yang berjaga malam pernah menemui sosok perempuan. Ketika melihat sosok ini, mereka seperti tersihir dan tidak bisa berteriak atau lari hingga perempuan ini lewat.

Selasa, 25 Mei 2010

Inilah Bukti Bahwa Nabi Musa Pernah Membelah Lautan


dfv27go7 Inilah Bukti Bahwa Nabi Musa Pernah Membelah Lautan
Masih ingatkah teman-teman dengan kisah mukjizat Nabi Musa yang membelah laut merah dengan tongkatnya? Jika salah satu diantara teman-teman yang menganggap kisah tersebut hanya merupakan dongeng belaka, sekarang mari kita simak uraian dibawah ini…
Seorang Arkeolog bernama Ron Wyatt pada ahir tahun 1988 silam mengklaim bahwa dirinya telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno didasar laut merah. Menurutnya, mungkin ini merupakan bangkai kereta tempur Pharaoh yang tenggelam dilautan tsb saat digunakan untuk mengejar Musa bersama para pengikutnya.
Menurut pengakuannya, selain menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bersama para krunya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda ditempat yang sama.
Temuan ini tentunya semakin memperkuat dugaan bahwa sisa2 tulang belulang itu merupakan bagian dari kerangka para bala tentara Pharaoh yang tenggelam di laut Merah. Apalagi dari hasil pengujian yang dilakukan di Stockhlom University terhadap beberapa sisa tulang belulang yang berhasil ditemukan,memang benar adanya bahwa struktur dan kandungan beberapa tulang telah berusia sekitar 3500 tahun silam, dimana menurut sejarah,kejadian pengejaran itu juga terjadi dalam kurun waktu yang sama.
208 Inilah Bukti Bahwa Nabi Musa Pernah Membelah Lautan
Selain itu, ada suatu benda menarik yang juga berhasil ditemukan, yaitu poros roda dari salah satu kereta kuda yang kini keseluruhannya telah tertutup oleh batu karang, sehingga untuk saat ini bentuk aslinya sangat sulit untuk dilihat secara jelas. Mungkin Allah sengaja melindungi benda ini untuk menunjukkan kepada kita semua bahwa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi2-Nya merupakan suatu hal yang nyata dan bukan merupakan cerita karangan belaka. Diantara beberapa bangkai kereta tadi, ditemukan pula sebuah roda dengan 4 buah jeruji yang terbuat dari emas. Sepertinya, inilah sisa dari roda kereta kuda yang ditunggangi oleh Pharaoh sang raja.


Sekarang mari kita perhatikan gambar diatas, Pada bagian peta yang dilingkari (lingkaran merah), menurut para ahli kira-kira disitulah lokasi dimana Nabi Musa bersama para kaumnya menyebrangi laut Merah. Lokasi penyeberangan diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba. Kedalaman maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sementara itu di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalamannya mencapai 1500 meter. Kemiringan laut dari Nuweiba ke arah Teluk Aqaba sekitar 1/14 atau 4 derajat, sementara itu dari Teluk Nuweiba ke arah daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 derajat
Diperkirakan jarak antara Nuweiba ke Arab sekitar 1800 meter.Lebar lintasan Laut Merah yang terbelah diperkirakan 900 meter. Dapatkah kita membayangkan berapa gaya yang diperlukan untuk dapat membelah air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata2 mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama, mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah berjumlah ribuan? (menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam).
Menurut sebuah perhitungan, diperkirakan diperlukan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima Jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter. Jika kita kaitkan dengan kecepatan angin,menurut beberapa perhitungan, setidaknya diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam untuk dapat membelah dan mempertahankan belahan air laut tersebut dalam jangka waktu 4 jam!!! sungguh luar biasa, Allah Maha Besar.


dari:berbagai sumber

CERPEN: Adopsi

Karya ini dua tahun lalu saya buat. Iseng-iseng saya coba perbaiki dan saya posting disini. Berniat mengirimkan ke majalah, tapi belum sempat mencari tahu kira-kira majalah apa yang cocok ya... Sementara ini biarlah dinikamti oleh teman-teman terdekat dulu deh. Hehe... Monggo dibaca. Semoga ada hikmah yang bisa dipetik. :)


Raungan suara knalpot yang sangat familiar terdengar memasuki halaman. Menyusul suara pintu mobil yang dibanting cukup keras beberapa saat kemudian. Dan akhirnya, ketukan, oh bukan, tapi gedoran di pintu depan.
“Mas buka pintunyaaaa…!” teriakan itu membuat Aurel sedikit berjengit dari tidur lelapnya, meski tak sampai terbangun. Nancy tergopoh-gopoh keluar dari kamar Aurel dan berpapasan dengan Faisal di ruang tengah.
“Biar saya saja, Nancy!” ujar Faisal seraya menuju ruang depan untuk membukakan pintu. Meninggalkan Nancy yang bergeming cemas beberapa saat sebelum memutuskan untuk berbalik ke kamar anak asuhnya.
“Dari mana saja kamu jam segini baru pulang!” tegur Faisal ketika Kartika menyeruak masuk bahkan sebelum daun pintu sepenuhnya tersibak.
“Ada syuting,” sahutnya sambil terus mengeloyor masuk ke dalam tanpa menoleh sedikit pun pada Faisal yang mengekor tepat di belakangnya.
“Kamu tau kan ini jam berapa, Tika?” Faisal melontarkan pertanyaan retoris seperti biasa.
“Jam dua.”
“Pantaskah seorang istri baru pulang jam segini?” Amarah Faisal justru terpancing mendengar jawaban datar istrinya. Jam dua? Tolong, yang benar adalah jam dua PAGI.
“Aku kerja, Mas.” Kartika masuk ke dalam kamar dan merebahkan tubuhnya sejenak di atas tempat tidur, mengabaikan suaminya yang sibuk mengendalikan amarah.
“Sudahlah, Mas. Aku kan bukan melakukan kegiatan yang gak ada gunanya. Aku ini kerja. Cari uang,” tutur Kartika kalem. Ia bangun dan diambilnya handuk yang tersampir di atas tumpukan jubah mandi. Lalu masuk ke dalam kamar mandi. Meninggalkan Faisal dalam keadaan kalut.
Great. Kini kisah hidupnya sama persis seperti jalan cerita novel ibu-ibu.Ya, klise. Ini memang masalah klise. Seorang istri dengan karir yang cemerlang sehingga mengabaikan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga. Memang benar klise. Tapi siapapun akan berubah pikiran setelah mengalaminya sendiri, pikir Faisal pahit.
Ini bukan pertama kalinya terjadi. Setidaknya tiga kali dalam seminggu Kartika pulang larut malam. Pekerjaannya sebagai pemeran sinetron dan film mengharuskannya untuk selalu konsisten kapanpun ia dibutuhkan. Malah kadang, dalam beberapa hari ia tak pulang ke rumah karena harus syuting di luar kota. Faisal mengerti tuntutan pekerjaan yang dialami istrinya. Namun Faisal juga tak bisa terus-menerus seperti ini. Menjadi suami merangkap satpam jam dua pagi benar-benar bukan tugas yang asik. Belum lagi ocehan tetangga sana-sini. Tinggal tunggu waktu saja sebelum desas-desus perihal rumah tangganya sampai ke telinga orangtuanya yang tinggal tak begitu jauh.
Bagi Faisal, pekerjaan mencari nafkah adalah tugasnya, bukan istrinya. Sudah ribuan kali rasanya ia mengatakan itu pada istrinya. Toh pekerjaannya saat ini sebagai manajer pemasaran sudah menghasilkan pendapatan yang cukup.
“Mas! Mas pikir itu semua cukup untuk saya? Mas pikir mas bisa membiayai hidup saya? Untuk membeli sebuah tas tangan saja mungkin butuh setahun gaji mas!” teriak Kartika pada suatu malam kala mereka lagi-lagi bertengkar karena hal yang sama. Belakangan memang sepertinya tak ada topik lain yang lebih menarik ketimbang masalah ini.
Harga diri Faisal begitu terluka. Ia tahu, kehidupan macam apa yang dijalani istrinya. Kehidupan glamour bergelimang barang-barang branded yang sulit terjangkau oleh gaji Faisal yang standar menurut Kartika.
Namun Faisal bertahan. Lambat laun, ia membiarkan saja tingkah laku istrinya.
****
“Tika, malam ini, jangan pulang terlalu larut yah?” bujuk Faisal lembut. Pagi itu mereka duduk di meja makan untuk menyantap sarapan. Wajah Kartika terlihat kuyu karena ia belum cukup tidur sepulangnya dari syuting kemarin.
“Aku nggak tahu, Mas. Kan bukan aku yang mengatur.” Sahut Kartika sambil mengoleskan selai kacang pada lembaran rotinya. Ia tahu pasti apa maksud Faisal menyuruhnya pulang cepat. Raibnya pil-pil KB yang dikonsumsinya bisa jadi fakta pendukung.
Faisal menghela napas dengan berat.
“Lalu kapan kamu punya waktu buat aku? Buat Aurel? Coba batasi tawaran yang datang ke kamu, Tika. Kamu punya keluarga.”
Mendadak Kartika berhenti mengoleskan selai kacang pada rotinya. Dan tatapan matanya pun difokuskan secara tajam pada sang suami.
“Mas,” katanya. “Yang aku lakuin ini buat kita. Buat Aurel! Aku kerja banting tulang demi keluarga kita! Kamu pikir aku senang harus bekerja siang malam? Kamu pikir aku senang hanya mempunyai sedikit waktu untuk kalian?”
“Tapi kamu gak perlu melakukan semua itu kalau kamu bisa menerima hidup apa adanya dengan saya, Tika!” amarah Faisal mulai terjangkit. Roti yang baru memulai gigitan pertama ia lemparkan dengan gemas ke atas meja. Ia telah mencoba bersabar terhadap kelakuan istrinya beberapa hari terakhir ini. Namun wajar bukan kalau ia meminta satu kali saja istrinya meluangkan waktu untuknya apalagi jika waktu yang dimintanya tersebut memang sudah seharusnya tersedia tanpa diminta.
“Mas! Kamu tahu betapa mahalnya pendidikan sekarang ini? Bagaimana beberapa tahun kemudian! Apalagi katanya kamu ingin mempunyai anak lagi,” ujar Tika lebih lunak seraya mengolesi kembali rotinya.
Ya, Faisal menginginkan satu anak lagi. Siapa tahu saja dengan kehadiran anak kedua, Kartika akan lebih banyak meluangkan waktunya di rumah? Dulu, jauh sebelum pernikahan mereka, Kartika pernah bilang padanya, kalau ia ingin anak lelaki. Namun kini, Kartika berdalih masih belum siap karena masih disibukkan dengan karirnya. Dan lagipula, mereka kini jarang sekali mendapati waktu berdua. Kartika selalu pulang dalam keadaan lelah. Aurel saja sudah cukup rasanya untuk mereka, pikir Kartika.
Tapi suami mana yang tak emosi diperlakukan seperti itu? Ia masih sangat mampu membiayai anak dan istrinya. Kecuali kalau memang ia harus membelikan tas tangan yang harganya puluhan juta itu.
“Jadi kamu kerja untuk pendidikan anak-anak? Bukan demi tas tangan?” sindir Faisal pedas.
“Mas!”
“Udahlah, Tika. Apa salah kalau aku menginginkan seorang anak lagi?”
“Gak salah mas, tapi waktunya belum tepat!”
“Lalu kapan waktu yang tepat?”
Kartika nampaknya kini telah benar-benar kehilangan nafsu makannya. Ditaruhnya roti lapis yang belum sempat dicicipinya. Ia tersenyum miris dan mengejek.
“Mas ini apa sih? Kalau Mas mau, Mas saja yang hamil!” Kartika bangkit, menyambar tas Gucci besar di atas meja dan secepatnya meninggalkan Faisal yang melongo tak percaya.
“Ya! Memang segalanya dalam rumah ini telah terbalik!” teriak Faisal yang disambut raungan mesin mobil yang bergerak menjauh.
****
“Pak, Aurel kayaknya demam!” seru Nancy panik di ujung telepon sana. Sayup-sayup terdengar suara tangisan Aurel yang melengking. Membuat Faisal yang sedang berada di tengah-tengah rapat menjadi cemas setengah mati dan tak bisa konsentrasi pada materi presentasi hari itu.
“Kok bisa?” tanyanya ngawur. “Cepat hubungi Dokter Fajar!”
“Sudah, Pak. Tapi Dokter Fajar sedang ke luar kota!”
Aduh, kenapa ia bisa lupa, Dokter Fajar telah memberitahu tiga hari sebelum ini bahwa beliau akan berangkat ke Korea untuk satu minggu. Celaka, hanya dokter Fajar yang biasa dihubunginya.
“Kamu bawa ke rumah sakit aja Nancy, nanti saya nyusul!”
“I… iya, Pak…”
Faisal memutus teleponnya.
Setengah jam bagaikan setengah abad bagi Faisal. Sebelum ia melesat menuju parkiran untuk kemudian ke rumah sakit.
****
“Terimakasih, Nancy.”
“Untuk apa, Pak?”
“Karena kamu telah merawat anak saya dengan baik.” Jawab Faisal muram.
Aurel tengah tertidur pulas. Faisal duduk di bibir ranjang sementara Nancy duduk dekat dengan kepala Aurel, mengusap-usap kepala anak itu. Mereka telah kembali dari rumah sakit. Dan untungnya, keadaan Aurel tidak terlalu parah hingga ia tak perlu di opname. Dokter hanya memberikan beberapa resep obat untuk Aurel.
“Ah, itu kan memang tugas saya, Pak. Masa saya harus makan gaji buta,”jawab Nancy polos. Matanya menatap Faisal bingung. Seakan bertanya, memangnya apalagi tugasnya babysitter?
Faisal tertawa mendengar jawaban babysitter berusia 23 tahun yang duduk tak jauh darinya itu.
“Ah, iya. Tapi kamu melakukan tugasmu dengan sangat baik.” Faisal menekankan. Membuat wajah Nancy tersipu malu.
Faisal termenung. Ya, Nancy memang orang yang telah berjasa untuk keluarganya. Ia telah merawat Aurel seperti ibu kandungnya sendiri. Sementara ibunya sendiri, tak pernah menghiraukan keadaan Aurel. Ah, Kartika. Tak punyakah kau sedikit saja perhatian untuk anak dan suamimu? Bahkan Nancy pun lebih memilih ayahnya untuk dihubungi ketika Aurel sakit. Kerap beberapa kali Nancy menghubungi Kartika di kala Aurel mengalami hal serupa. Namun yang Nancy dapatkan hanyalah bentakan keras dari Kartika.
Dan wanita inilah yang selama ini mengurus Aurel dengan penuh kasih sayang.
Faisal menatap Nancy seperti baru pertama kali. Gadis yang masih sangat belia. Namun naluri keibuannya sangat kuat. Dan penuh kasih sayang. Kalau ia bisa mengurus Nancy, akankah ia juga bisa mengurus dirinya?
Ah, apa-apaan aku ini?
Digesuhnya jauh-jauh pikiran tersebut.
Namun saat malam menjelang, sesaat sebelum matanya terpejam, bayangan Nancy mengusap dahi Aurel begitu saja melintas. Dan sukses menjadi buah mimpi dalam tidurnya.
****
“Tika, sebaiknya Nancy kita panggil lagi. Aku tadi dapat telepon darinya. Ia menelepon kesini menanyakan kabar Aurel.”
Kartika melapas sepatu dan menaruh tasnya. Waktu telah menunjukkan pukul satu malam. Kepulangan yang relatif lebih cepat dibandingkan malam-malam sebelumnya. Namun mereka berdua kini tak lagi meributkannya. Untuk apa? Mereka berdua tahu bahwa perdebatan tak akan membuahkan hasil apa-apa. Faisal telah menyerah. Karena Kartika tetap tak akan bisa meninggalkan pekerjaan yang sangat dicintainya itu. Faisal pun tak lagi menuntut agar Kartika bersedia melahirkan satu orang anak lagi. Faisal tak ingin Kartika menelantarkan anaknya lagi. Dibiarkannya Kartika selalu minum pil KB setelah berhubungan.
Faisal sendiri malam itu masih terjaga. Ia sengaja menunggu Kartika pulang untuk membahas masalah itu.
“Lho, dipanggil lagi? Memangnya dia udah gak mengurusi kakaknya lagi? Dan bagaimana dengan Milah kalau Nancy dipanggil lagi?”
“Nancy tidak tinggal lagi di rumah kakaknya itu. Tadi ia mengabarkan bahwa kakaknya telah meninggal seminggu yang lalu.”
“Oh…”
Setahun sudah Nancy pergi dari rumah itu. Setelah keluarganya mengabarkan bahwa kakak tertua Nancy sakit keras dan tak ada lagi yang mengurusnya karena suami dan anaknya memang telah tiada akibat kecelakaan. Dan Nancy pun diminta untuk tinggal bersama kakaknya itu.
Awalnya Kartika sangat keberatan. Aurel pun menangis terus untuk beberapa malam. Namun Faisal mendukung kepergian Nancy. Toh mereka bisa mencari pengganti Nancy dengan mudah. Maka dengan berat hati Kartika dan juga Aurel melepaskan Nancy.
“Lalu bagaimana dengan Milah, Mas?” Kartika duduk di depan meja rias seraya mengoleskan pembersih wajah dan mengusapnya dengan kapas. Nampak warna coklat kemerahan menempel pada kapas.
“Hh…” desah Faisal. “Dia kerjanya ga becus. Beberapa hari lalu aku lihat dia memukul pantat Aurel.”
“Ah, itu sih biasa, Mas. Aurel memang sedang nakal-nakalnya!”
“Iya tapi kan Aurel seperti itu juga karena mungkin dia gak suka sama Milah. Dia sering datang sama aku dan mengadu. Akupun udah sering menegur Milah.”
“Lalu?” Kartika bangkit dan mengambil handuk. Ia membuang kapas-kapas kotor ke dalam tong sampah dekat pintu.
“Ya gak tahulah. Yang jelas aku lebih suka kalau yang mengurus anak-anak kita itu Nancy.”
Kartika yang baru saja hendak melangkahkan kakinya menuju kamar mandi mendadak berhenti. Ada sesuatu dalam kata-kata Faisal yang membuatnya merasa sangat tidak nyaman. Namun ia mengabaikannya, dan menanyakan hal yang mungkin saja salah ia dengar.
“’Anak-anak’ kita?” tanyanya heran.
Faisal menegakkan posisinya. Ditatapnya istrinya dengan sorot mata tegas.
“Ya, anak-anak kita.”
Kartika melemparkan pandangan bingung.
“Aku berniat mengadopsi seorang anak lelaki. Aku rasa Aurel butuh teman bermain,” Ujar Faisal lalu membenamkan dirinya ke dalam selimut tebal dan memejamkan mata sebelum istrinya bertanya lebih jauh.
****
Pagi itu suasana di meja makan hampir sama seperti hari-hari sebelumnya. Suami istri Faisal dan Kartika duduk menikmati sarapan mereka: nasi goreng buatan Nancy. Nancy memang tak sekedar babysitter, ia juga yang menyiapkan makan. Meski Faisal lebih sering membeli makanan di luar untuk mereka.
Faisal menyendok nasi goreng dengan bersemangat. Dan melancarkan suapa demi suapan ke mulutnya dengan lahap. Sebaliknya dengan Kartika, ia menyuap nasi gorengnya terlalu perlahan.
“Kamu kenapa, Tika?” tanya Faisal kepada istrinya tanpa menghentikan kunyahannya. Perhatiannya seakan hanya kepada nasi goreng di hadapannya meskipun ia mengajukan pertanyaan pada istrinya. Dalam arti, pertanyaan itu bisa saja hanya basa-basi belaka.
Kartika diam sejenak sebelum menjawab.
“Aku memikirkan ucapan kamu semalam, Mas,” Jawab Kartika pelan. Sendok di tangannya berhenti berayun. Sebelum akhirnya diletakkan kembali ke atas piring yang masih nyaris penuh di hadapannya.
“Ya, kenapa? Ada masalah?” tanya Faisal acuh. Nasi di piringnya telah licin tandas. Ia menuang air putih, meminumnya dengan tiga kali tegukan besar, lalu mengelap sisi-sisi mulutnya dengan serbet. Barulah kemudian perhatiannya tertuju pada Kartika.
“Kamu yakin, Mas?” Kartika menatap suaminya dengan cemas.
“Tentang?”
“Mas, ga usah pura-pura. Tentang adopsi.”
“Oh. Yakin sekali.” sahut Faisal yang terlihat berancang-ancang mengangkat bokongnya dari kursi.
“Tapi buat apa mas?” sergah Kartika. Suaranya mendadak keras dan menuntut. Mencegah Faisal untuk berdiri. Berhasil memang. Faisal urung beranjak.
“Buat apa? Aku sudah bilang, aku ingin punya anak laki-laki.” Faisal melihat jam tangannya dan kali ini benar-benar beringsut dari kursinya.
“Tapi saya belum memberikan persetujuan! Kenapa kamu tiba-tiba ingin mengadopsi anak? Mas kan belum mendiskusikanya pada saya!” Kartika ikut bangkit.
Faisal sekali lagi berhenti. Dan menoleh pada istrinya yang terlihat berang.
“Kartika,” ucapnya dengan manis, sedikit pun tak terpengaruh dengan tensi darah istrinya yang pagi ini melonjak naik. “Apa saya minta persetujuanmu? Dan buat apa saya minta persetujuanmu? Toh mau ada anak lagi di rumah ini atau tidak, apa pedulimu? Lagi pula, gak akan berpengaruh untuk kamu juga kan? Kalau saya semalam gak bilang pun, saya rasa kamu gak akan tahu di rumah ini ada anak lain atau tidak.”
Kartika diam terpaku bagai mendapat tamparan keras di pipinya.
“Mas… kamu…” ia kehilangan kata-kata.
“Sudahlah Tika. Toh selama ini Aurel pun babysitter yang mengurus. Begitupun anak yang akan aku adopsi. Aurel butuh teman, Tika. Kasihan dia. Sudah ibunya tak bisa menemani, tak ada yang mengajaknya bermain. Sudahlah. Saya mau berangkat kerja.” Faisal berlalu meninggalkan istrinya yang masih diam kehabisan kata-kata.
Kartika terduduk dengan lesu. Kata-kata Faisal barusan benar-benar menikamnya. Apa memang ia sudah tak diperhitungkan lagi di rumah ini? Apa memang ia sama sekali tak berguna sebagai seorang istri dan seorang ibu? Oh Tuhan… diam-diam ia menyusut airmata yang muncul di sudut matanya.
****
“Assalamu’alaikum…” terdengar salam di pintu depan. Kartika yang tengah membereskan makan malam di meja bergegas menaruh piring-piring kotor ke tempat cuci.
“Biar aku yang buka ya, Tik,” Ujar Faisal. Malam itu Kartika memang pulang lebih awal. Belakangan ia memang membatasi jadwal kerjanya dengan menolak tawaran yang datang. Malah sudah beberapa hari Kartika tinggal di rumah setelah memulangkan Milah yang diberinya pesangon lima bulan gaji.
Tak lama kemudian Faisal membawa seseorang masuk, Nancy.
“Nancy?” sapa Kartika. Nancy menghampiri Kartika dan menyalaminya.
“Apa kabar kamu? Bagaimana perjalanannya?” Tanya Kartika dengan perhatian yang tulus. Kedatangan Nancy memang tak mengejutkan. Pasalnya Faisal memang telah menyuruh Nancy kembali dan pagi itu Nancy menelepon mengabarkan kedatangannya malam ini.
“Baik, Bu. Alhamdulillah lancar.” Jawabnya. Kartika mengamatinya sejenak. Nancy lebih gemuk sekarang. Tubuhnya lebih gempal namun agak kendor. Seperti orang yang kehabisan lemak dalam waktu singkat.
“Kamu gemukan, Nan,” ujar Kartika. Nancy menunduk malu.
“Iya, Bu. Saya banyak makan di kampung.” Jawabnya.
Kartika dan Faisal tersenyum.
“Ya sudah kamu ke kamar kamu, sana. Pasti lelah sekali menempuh perjalanan belasan jam,” kata Faisal.
“Iya, Pak.” Nancy menyeret koper kecil yang dibawanya menuju kamarnya yang dahulu. Terletak di belakang dapur.
“Oiya, Pak, Bu, sebelum saya tidur, saya mau lihat Aurel. Saya kangen sama Aurel. Boleh, Pak? Bu?” pinta Nancy menatap kedua majikannya penuh harap.
“Oh, boleh boleh…” sahut Faisal. Kartika pun tersenyum mengiyakan. Faisal dan Kartika membawa Nancy menuju kamar Aurel yang sedang tertidur lelap. Nancy memandangi Aurel dengan perasaan rindu. Tak berani menyentuhnya karena takut anak itu terbangun.
“Pak, Bu. Bapak bilang, ada satu anak lagi yang harus saya jaga?” Tanya Nancy hati-hati.
“Iya, Nan. Anak laki-laki. Namanya Pram. Kamu mau lihat?” tawar Kartika. Seorang babysitter perlu melihat bagaimana rupa anak asuhnya kan?
Mata Nancy berkilat aneh. Ia mengangguk antusias.
“Boleh, Bu…”
Kartika dan Faisal menuntun Nancy menuju kamar utama, dimana Pram ditempatkan. Kartika dan Faisal tak berani menempatkan Pram yang masih bayi jauh dari jangakauan. Maka Pram pun ditempatkan di kamar mereka. Anak bayi berusia satu bulan itu sedang tertidur lelap. Wajahnya tampak damai.
“Kasihan dia, Nan. Masih butuh asi. Tapi orangtuanya telah membuangnya ke panti.” Ujar Kartika. Anak itu telah diambil Faisal dari panti asuhan 3 hari sebelumnya.
“Saya janji akan merawatnya dengan baik, Bu…” ujar Nancy menatap lekat-lekat wajah anak itu. Kerinduan terpancar di wajahnya.
Faisal yang berdiri di ambang pintu, menatap Nancy penuh arti.
Kartika hanya mengangguk. Tak menyadari adanya kemiripan antara sang babysitter dengan sang bayi. Maupun kemiripan antara wajah sang bayi dengan suaminya. Lagi pula, terlalu banyak orang yang mempunyai kemiripan di dunia ini, bukan?


(Jakarta, 2008)

Senin, 24 Mei 2010

Mesin Waktu: Perjalanan Melewati Waktu. Mungkinkah?

Pernah dengar "traversable wormholes" atau "lorong waktu" ? Atau pernah lihat film-film fiksi ilmiah yang menggambarkan tokoh-tokohnya yang bisa melompat ke masa lalu atau bahkan ke masa depan? Apakah menurut anda itu mungkin? Nah, secara teori, hal itu bisa menjadi kenyataan, setidaknya berlandaskan pada teori relativitasnya Einstein. Praktisnya, mungkin tidak lama lagi kita akan melihat mesin akselerator partikel paling powerful di dunia - melepaskan energi besar, mampu mendistorsi tidak hanya ruang (seperti halnya distorsi gravitasi di tempat-tempat di bumi), tapi juga WAKTU!


Inliah mesin "Large Hadron Collider (LHC)" milik CERN yang saat ini dianggap sebagai mesin waktu paling pertama dibuat dalam sejarah umat manusia.


Menurut penelitian yg dipublikasikan oleh Irina Arefieva dan Igor Volovich,"Dalam relativitas umum, waktu digambarkan dalam kurva ruang-waktu berawal dari masa lalu ke masa depan. Tetapi adakalanya kurva tersebut akan berpotongan, seperti kurva tertutup, yang diinterpretasikan sebagai sebuah mesin waktu - sekaligus memunculkan kemungkinan perjalanan waktu (time travel).



Dua proton ditembakkan dalam arah yang berlawanan dan bertubrukan di 4 titik sepanjang lintasannya - meniru kondisi "Big Bang" dari "plasma kosmik". Plasma kosmik adalah keadaan hampir cair yg masih merupakan misteri, yang terbentuk sebelum partikel-partikel itu dingin agar terbentuk atom bersama-sama. LHC akan memaksa partikel-partikel ini lepas dari ikatannya, menjadi substansi dari zat yang terurai - untuk menciptakan "plasma kosmik" yang asli, dan merekonstruksi kondisi Big Bang (mudah-mudahan saja untuk skala kecil).



Inilah beberapa fakta mengenai project ini:
- Akan memakan waktu 20 tahun dan sampai sekarang masih berjalan
- Satu tim yang terdiri dari 7000 fisikawan yang berasal dari lebih 80 negara
- Dengan lintasan lingkaran 27 kilometer, 175 meter di bawah tanah
- Memfasilitasi proses tubrukan antar proton, dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya.
- Terowongannya cukup besar untuk dilewati kereta api
- Menciptakan keadaan temperatur hingga 1 juta kali lebih panas dari inti matahri
- Magnet-magnet superkonduktor yang didinginkan pada temperatur lebih dingin dari luar angkasa



The Collider Tunnel (terowongan untuk proses tubrukan proton) :




Mesin Paling Njlimet dan Kompleks yang Pernah Dibuat Manusia

Untuk menggambarkan betapa besarnya skala dari monster ini, bayangkan mesin ini sepanjang 17 mil menyeberangi tapal batas dua negara, mempunyai detektor di 4 lokasi sebesar bangunan manusia, ditempatkan di lubang (goa) yang sangat besar - dan jika Anda berada di dalamnya saat mesin ini dioperasikan, Anda akan mengalami pengaruh radioaktif yang berat dan pengalaman yang fatal.

Untuk satu solenoid (CMS) dibutuhkan besi yang jumlahnya lebih banyak dari besi untuk membangun menara Eiffel. Biaya untuk membangun LHC ini demikian besar, sehingga Amerika tahun 1993 menghentikan proyeknya sendiri yaitu Superconducting Super Collider (meski terowongan sepanjang 14 mil telah mereka gali di Texas). Jadi, paling tidak saat ini proyek CERN sendirian menyandang gelar "mesin paling njlimet yang pernah dibuat oleh manusia".




Klik gambar di bawah ini untuk melihat view 360 derajat:




CMS detector, sebelum ditanam 100 meter di bawah tanah:


Potongan melintang dari detektor ATLAS, seukuran sebuah katedral! :


Lihat orang di gambar bawah ini, untuk skala bagaimana besarnya mesin ini:



Bundel Kabel Raksasa:


Tim LHC ini kerap disebut sebagai "Lord of The Ring", suasana proyeknya sendiri mirip-mirip susasana di film "Star Wars".


Idenya adalah untuk mengfokuskan energi besar ini ke dalam ruang sekecil mungkin. Seperti kata mereka: "Makin besar energinya, makin dahsyat pula partikel-partikel yang disemburkan". Seberapa besar? Apa ini miniatur dari blackhole?

Jika bukan perjalanan waktu (time travel), hal yang menarik lain yang mungkin dihasilkan dari proyek LHC ini adalah: Hari Kiamat!

Mungkin headline posting ini sangat berlebihan. Proyek LHC ini diperkirakan justru akan sangat berbahaya untuk dilanjutkan, lihat laporan 
ini. Bayangkan saja, ada sekelompok orang yang sedang membangun miniatur blackhole tidak jauh dari tempat tinggal kita. Siapa yang bisa percaya bahwa dijamin tidak akan terjadi sesuatu nantinya.

Latar belakang dari dibangunnya LHC ini mungkin saja adalah cuma untuk mencari "partikel Tuhan" (
Higgs Boson?) dan juga teori "Grand Unified Theory" dari seluruh kekuatan energi di jagat raya.

Seluruh catatan yang menyebutkan LHC mungkin saja akan menghasilkan "Medium-sized Bang" atau mini 
blackhole yang tidak bisa dikendalikan, dibantah oleh ilmuwan-ilmuwan CERN: mereka meyakinkan kita bahwa "meski blackholes bisa diciptakan, hal ini masih terlalu kecil dan terlalu cepat jika dikatakan akan menghasilkan tenaga gravitasi yang kuat".

Majalah Discover mengutip ini: "Proses collision (tubrukan proton) di LHC dapat menyemburkan massa baru yang aneh, dimensi ruang tersembunyi yang membentang, bahkan menciptakan dimulainya lagi kelahiran kecil jagat raya. Dan sekarang, seperti yang kita lihat - mungkin sekaligus mesin lorong waktu."

"Kita bahkan tidak tahu apa yag akan terjadi" ujar fisikawan Perancis, Yves Schutz. "Kita sekarang berada dalam domain energi yg tak seorangpun pernah menyentuhnya."