Jumat, 10 Juni 2011

Keliling Sanggar Dan Butik Pengantin Di Jakarta (Part 1)

Fiuuuuuuuhh…. Lagi getol-getolnya pengen ngeblog nih. Eh sekalinya males, sampe berbulan-bulan nggak nengok blog. Hehehe…. Nggak apa-apa lah. Mumpung sekarang lagi ada mood dan nggak ada kerjaan *dasar pengacara*, jadi let’s goooooooo!

Kali ini gue lagi pengen nge-review vendor-vendor kebaya sekaligus penata rias untuk wedding. Karena siapa tahu aja postingan gue ini bermanfaat buat para capeng di luar sana. Yah paling nggak, hasil dari ngider ke… *ngitung dulu* delapan sanggar lah kira-kira *hwaaaaaaaks???* bisa bermanfaat juga buat orang lain. Karena gue pun sangat terbantu oleh para blogger lain yang me-review sanggar-sanggar yang mereka datangi. Jadi gue juga ingin ‘meramaikan’ blog gue ini dengan catatan serupa (tapi tak sama), yang gue harap bisa bermanfaat buat para capeng lain di luar sana.

Meski sebetulnya agak capek, tapi buat gue ini sangat-sangat menarik dan pastinya akan berguna di kemudian hari. Pertama, karena gue emang seneng memilah-milah. Gue belum akan menjatuhkan pilihan sebelum gue mengubek seluruh sanggar yang ada di Jakarta. Meski banyak orang bilang, buat apa kesana-sini kalau sudah ada yang cocok, cuma akan bikin diri sendiri bingung. Yups, gue tidak membantah pernyataan tersebut, justru gue sangat membenarkan. Hehehe… Tapi emang dasarnya gue ini miss.Penasaran, nggak klop aja kalo belum menjelajah semua yang ada. Paling nggak, gue nggak akan nyesel dengan apa yang nanti gue pilih, karena memang udah melalui proses seleksi yang ketat dengan masing-masing poin kelebihan dan kekurangannya *apa siiih?*.

Dan satu lagi yang sangat tidak gue sesali, ini nantinya akan mempermudah gue kalau kelak gue buka jasa WO. Hahahaha… jangan tanya kapan cita-cita itu muncul ke permukaan, udah jelas gitu looooh!

Okey, kita mulai review satu persatu ya vendor kebaya yang sudah gue datangi.

1. Rumah Mode Yani’s

Gue tau butik ini dari majalah Perkawinan yang nyokap beli. Dari gambar-gambar di majalah, kebayanya bagus-bagus banget, dengan model ekor panjang menyapu lantai gitu deh. Ngeliat alamatnya yang ternyata nggak begitu jauh dari rumah gue, maka ngacirlah gue dan my nyokap keesokan harinya kesana. Ini butik pertama yang gue kunjungi.

Pertama kali menginjakkan kaki disana, udah kecium banget deh betapa eksclusive-nya butik tersebut. Tempatnya etnik banget, dengan pintu kayu dan tangga kayu. Sejuk lah pokoknya.

Setelah melalui resepsionis, kita dibawa ke lantai atas tempat dimana kebaya-kebaya yang lebih eksclusive berada. Waktu itu, nama marketingnya mba Ernie, dan orangnya ramah sekali. Ngeliat kebaya-kebaya yang nangkring di manekin, air liur gue serasa ngeces. Mantabh banget bo’! Kebanyakan koleksi mereka dengan model ekor terpisah, dan panjang-panjang, penuh payet pula! Pas banget sama kebaya impian gue.

Tapiiii… dimana ada harga, disitulah ada rupa. Hehehe… Seperti yang sudah gue duga sebelumnya, harga sewanya dua langit! Tapi emang sih dengan harga segitu gue rasa cukup worth it. Mereka pasang harga 8,25 juta untuk sepasang busana resepsi. Itu belum termasuk yang lain-lain kayak beskap bapak, rias, dll. Sedangkan untuk paketannya starting 19 juta. Tapi karena gue nggak ngerasa sreg sama riasannya, jadi gue nggak bakal ambil harga paketan kalau jadi pakai kebaya dari mereka.

Keluar dari sana, gue terbayang-bayang dengan kebaya warna gold yang sempet gue pegang-pegang. Dan sepertinya nyokap gue juga naksir berat. Jadilah akhirnya gue dihantui kebaya tersebut dalam mimpi. Dan setelah berdiskusi sama nyokap en bokap, akhirnya mereka (terpaksa) mengabulkan keinginan gue kalau emang hati gue nggak bisa pindah lagi ke yang lain. Mungkin mereka takut kali ya anaknya terbengong-bengong di hari pernikahan karena memikirkan kebaya yang tidak kesampaian. Hahahahahaha….

Tapi eh tetapiiii…. ‘Petualangan’ gue kan nggak berhenti sampai disitu. Meski udah naksir berat sama kebaya di RMY, bukan berarti gue nggak ngider ke butik lain dong. Siapa tahuuuuu, ada kebaya yang sama bagus, dengan harga sewa yang jauh lebih murah!

Alamatnya: Karinda Plaza Blok B1/20 Jl. Karang Tengah Raya, Cilandak, Lebak Bulus-Jaksel 12440 Tlp: 021-7693025, 021-75905068, 021-75905025

Kebaya: 8,5 Tata rias: 7 Pelayanan: 7,5


2. Sanggar Diamond

Ini butik kedua yang gue kunjungi. Beberapa kali sempat gue baca review, kalo sanggar ini kurang welcome dalam pelayanan. Seperti agak-agak dicuekin gitu karena mereka sangat sibuk. Maklum ya, mungkin kliennya emang banyak. Tapi pas gue datang kesana, nggak terbukti tuh. Kita dilayani dengan baik banget. Di meja bulat berisi sekitar 5 kursi gitu, dengan monitor di tengah-tengah meja yang bisa bikin kita leluasa ngelihat dekornya seperti apa, contoh riasan seperti apa, dan lain-lain. Jadi di sanggar ini kita bisa ambil paketan. Untuk catering, dekorasi, dokumentasi dll. Istilahnya, one stop wedding solution gitu lah. Dan dari gambar-gambar yang gue lihat, wuiiiiih… dekorasinya mantabh tenan jeng! Catering, dokumentasi, dll pokoknya perfect lah! Dan sekali lagi, ada harga ada rupa. Harga paketannya memang lebih mahal dari one stop wedding solution kebanyakan. Untuk 1000 orang itu mencapai 85 juta. Sementara rata-rata yang gue tahu, OSW lain yang dibawah mereka, rata-rata kisaran 50-70 juta untuk 1000 orang.

Ya sudah, gue concern ke busana dan tata riasnya aja. Dan harga paketan busana+tata rias disana jauh lebih murah daripada di Yani’s (dan juga sanggar-sanggar lain yang kemudian gue kunjungi). Starting 7,5 juta. Tapi itu cuma dapet untuk resepsi aja, sedangkan untuk akadnya nggak. Kalau mau nambah untuk rias dan kebaya untuk akad, nggak tau deh nambah berapa, tapi kebaya-kebaya disana itu harga sewanya kisaran 2-3 juta.

Tapi karena pada saat itu gue udah keburu ngeliat kebayanya RMY, jadilah kebaya-kebaya di Diamond gue pandang sebelah mata pada saat itu. Nggak gue buka-buka tuh lemarinya karena lihat kebaya yang dipasang di manekinnya aja, udah di bawah standar RMY. Padahal, kalau gue mau lihat dengan mata batin yang lebih jernih *hueeeks*, kebaya disana bagus-bagus! *sadar pas kunjungan kedua setelah keliling ke semua sanggar* Dan make-upnya juga bagus banget. Sayang, perias paling bagus disana itu bencuong. Bukannya gue menganggap rendah atau apa gitu ya. Tapi nggak sreg aja kalau dirias sama laki-laki *bencong kan tetep laki-laki*, secara gue kan berjilbab, en nggak mau kalau rambut ini terlihat laki-laki lain selain keluarga dan suami gue nanti. Jadi takutnya nanti repot. Dan takutnya cami gue nanti nggak suka kali muka gue di oprek-oprek ama laki laen, meskipun cuma untuk rias. Hehehe…

Pokoknya sanggar ini recommended banget, apalagi kalau untuk riasan nasional/modern. Selain harganya yang nggak terlalu mahal, kebaya-kebayanya juga bagus banget dan selalu up to date. Tiap gue datang kesana pasti selalu ada yang baru.

Nah ini dia alamatnya:

Jl. Amil Raya no. 60 Pejaten Barat, Pasar Minggu Jak-sel. Tlp: 021-7943561, 021-7984746

Kebaya: 7 Tata Rias: 8 Pelayanan: 7,5


3. Miarosa

Seperti yang gue ceritakan pada postingan sebelumnya, gue jatuh cinta sama riasan sanggar ini ketika gue datang kesana dan buka-buka albumnya. Before-afternya itu loh, ga ada mirip-miripnya deh. Mereka bisa menutupi kekurangan-kekurangan yang ada pada wajah. Yang mukanya penuh bekas jerawat bopeng-bopeng gitu bisa dibikin cantik abis bak model sama mereka. Itu yang gue lihat di albumnya loooooh! *perlu minta persenan nih sama ibu Samia hehehe…*

Tapi ya itu dia, waktu gue kesana sih kebayanya sama sekali nggak ada yang cocok. Biasa banget koleksinya. Malahan kayak usang gitu, dan ada beberapa yang nggak terawat. Gue nggak tahu, apa hanya itu koleksi mereka atau perlu janjian dengan Ibu Samia (ownernya) buat ngeliat koleksi kebaya eksclusive-nya? Nggak ngerti deh.

Tapi butik ini jadi second choice gue. Dan kalau emang gue pakai vendor ini nanti, mungkin cuma riasan aja yang gue pakai kalau emang kebaya-kebaya disana nggak ada yang lain lagi dari yang waktu itu gue lihat.

Untuk pelayanan, gue rasa mereka agak kurang. Mungkin karena waktu itu gue datang pas hari Sabtu, jadi rame pisan euy, nggak ke-handle deh. Sempet dicuekin tuh lama banget. Dan pas berhasil tanya, eh ngejelasinnya cepeeeeeeet banget kayak kereta api Jakarta-Bogor. Gue yang waktu itu udah keburu bete duluan gara-gara dicuekin jadi makin susah mencerna penjelasannya ke otak. Dan ngejelasinnya itu kayak buru-buru gitu deh, kayak pengen biar gue cepet-cepet pergi! *jadi suudzan kan tuh*

Tapi ga apa-apa lah, itu berarti lain kali kalau gue perlu kesana lagi, gue mungkin nggak akan pilih hari libur. Kalau sepi aja masih dicuekin, baru deh itu namanya TERLALUUUUUUUU!

Alamat Sanggar Miarosa: Jl. Bambu Duri 1 no.5 Jaktim 13430 Tlp: (021) 6814 4721, 0812 131 8871, 0878 8208 6243

Kebaya: 6 untuk yang ada di lemarinya, Tata Rias: 8, Pelayanan: 6


4. Berkat Kebaya (Tebet)

Nah, vendor kebaya yang ini pun pertama kali gue lihat dari majalah Perkawinan. Disitu yang jadi modelnya adalah Shireen Sungkar en Teuku Wisnu. Dan kebaya-kebaya yang dipakai itu bener-bener ciamiiiiiink! Full swaroski en bener-bener bagus baanget lah! Nggak usah ditanya lagi, gue pun jatuh cinta.

Beberapa hari kemudian gue cari alamatnya yang di Tebet, secara showroom yang di ITC Cempaka kejauhan dari tempat gue. Tapi sayang banget, pas sampai sana, cuma sedikit koleksinya. Cuma ada kira-kira 4 kebaya yang dipasang di manekin, dan mereka nggak simpen stok lagi. Emang sih kalau mau puas lihat-lihat ya di ITC Cempaka itu. Tapi cukuplah gue tanya-tanya sama marketingnya tentang harga sewanya. Dan jreng jreeeeeeng! Kebaya yang standar itu kena sewa 6 juta, belum termasuk beskap pengantin laki-laki, atau rias atau apapun, cuma tok kebaya doang. Dan pas gue tanya harga sewa kebaya yang dipakai Shireen di majalah Perkawinan, harga sewanya 12,5 juta katanya. Huaaaaah! Harga segitu belom sama tetek bengek yang lainnya! Jadi ya sudahlaah, tanpa berniat untuk lihat-lihata ke Cempaka, langsung aja gue coreeeeeeeeeeeet! Tapi nggak heran sih, lha wong kebaya-kebayanya Mbak Devina (designernya) itu dipakai sama seleb-seleb. Ya harganya juga ‘nyeleb’. *Haduh inget strata donk Maryaaaaaaaam* Hihihi….

alamatnya: -Quest Lounge: Jl. Tebet dalam Raya no. 51B Tebet Jaksel (sebelah dapur coklat) Tlp: 0817768734

-Show room: ITC Cempaka Mas Lt. V Blok NFC No. 173-176 Tlp: 021-92364725, 021-42884470, 081908822225

Kebaya: 9, Tata Rias: nggak tahu karena nggak tanya, Pelayanan: 6 untuk Quest lounge Tebet

Untuk sementara ini segitu dulu deh review-nya. Yang lainnya menyusul ya… Masih ada Sanggar Liza, Lace Butik, Ancha Ady, dan Anggun Busana. Sampai jumpaaaaaaaaaaaaah! ^_*

Kamis, 09 Juni 2011

Dilema Antara Sanggar Liza Dan Miarosa

'Menghitung hari... detik demi deeeetik'. Lirik lagunya Mbak KD *sok kenal* emang pas banget buat gue saat ini. Let me see... sekarang tanggal berapaaaah? Hmm... perhitungan gue, tinggal 108 hari lagi menjelang hari H! Dan seperti capeng-capeng lain pada umumnya...tentunya gue pun panik *dengan ekspresi datar*.

Tapi sebetulnya kepanikan gue ini tidak beralasan sih. Karena meskipun undangan juga belum naik cetak (bahkan ortu belum ngedata nama-nama!), tapi kita udah nentuin vendor mana aja yang mau dipakai nanti. Dari mulai venue (yang ini nggak jauh-jauh dari rumah deh), catering, dekorasi, dokumentasi, sama tata rias dan busana. Itu semua adalah hasil 'ngider' gue sama nyokap gue berhari-hari (kecuali venue). Nggak terhitung udah berapa tempat kita satronin, berapa sanggar kita datangin, plus berapa nomor yang kita telponin. Dari Sabang sampai Merauke lah pokoknya *lebay*. Wajar donk, kita kan mau yang best of the best gitu loh, bagus, dan yang paling penting, sesuai sama budget kita. Hehehe...

Jadi sekali lagi, sebetulnya tidak ada alasan untuk panik. Jadi tinggal depe aja kalau nanti nggak ada perubahan.

Tapi yang namanya capengwati, nggak bisa kali ya kalo nggak resah dan gelisah *hahaaaay*. Adaaaa aja yang jadi bahan pemikiran. Dan salah satu yang paaaaaaaaaaaaling menyita kebimbangan gue adalah.... masalah penata rias dan busana!

Gue nggak tau apa capengwati2 lain mengalami nasib serupa dengan gue *dengan gaya drama queen*, tapi yang jelas ini satu-satunya yang paling bikin napas gue senen-kemis *once again, lebay*.

Sekali lagi, sama seperti capengwati yang lain, gue nggak mau pada hari pernikahan gue, wajah gue disulap jadi kayak lenong. Menurut gue, make-up itu, dan terkhususnya make-up pengantin, adalah untuk mempercantik sang pengantin donk, bukan sebaliknya *hya iyyalaaaaaaaaaaaah*. Dan akan jauh lebih bagus lagi kalau berhasil 'manglingi'. Gue nggak mau wajah gue yang udah standar ini akan semakin standar karena dirias dengan asal-asalan. No way!

Makanya untuk hal yang satu ini gue bener-bener selektif abis. Dan sejauh ini, pilihan hati jatuh kepada dua sanggar.

Pertama Sanggar Liza. Sebetulnya gue udah depe disana. Tapi jujur, hati ini masih agak ragu. Karena pertama, sebetulnya dengan harga segitu, masih banyak sanggar lain yang sama bagusnya. Dan ini jujur yang kedua, gue merasa kurang sreg dengan koleksi kebaya-kebayanya. Emang siiiih, terakhir kesana, gue udah nemuin kebaya-kebaya yang cocok. Tapi emang dasar plin-plan, ngeliat kebaya di website sanggar yang lain, jadi ngiler.... hiks.

Tapi ngeliat review dari klien-kliennya yang gue search di mbah google, sepertinya nggak ada yang nggak puas dengan sanggar ini. Dan menurut dua 'narasumber' terpercaya lainnya yaitu Mbak Desy dari Prima Photo, en Teh Susi dari Sulthan Decor, riasan mereka emang bagus banget. Gue percaya dong, secara mereka kan nggak dibayar buat promosi gituh, hehe... Dan gue kan pake adat sunda (meski nggak full adat, tapi resepsi siang gue maunya pakai siger), dan salah satu poin buat SL, sanggar ini emang 'megang' banget untuk adat sunda. Dari riasan sampai upacara adat seperti ngeuyeuk sereh, sawer dll mereka sedia. Meski untuk upacara-upacara seperti itu gue nggak pake. Cuma lengser dan degung show aja yang rencananya bakal diambil.

Dan untuk nama besar, mereka emang sudah nggak diragukan lagi deh. Coba aja lo buka mbah google, trus ketik 'sanggar rias pengantin', enter deh. Urutan pertama yang muncul adalah Sanggar Liza. Beberapa artis juga ada yang pakai jasa mereka. Jadi ya emang nggak diragukan lagi sih sepertinya. Ini contoh-contoh gambar yang gue ambil dari web-nya:

Dari foto-fotonya, kelihatan banget kan kalau make-upnya manglingin?

Dan pilihan kedua, Sanggar Miarosa. Untuk riasan wajah, gue akui sanggar ini teopebegete! Maksudnya, yang gue liat dari album-albumnya pas gue datang kesana yaaaaa. Tipe riasan mereka itu barbie banget lah. Modern gitu. Dan ini nggak masalah meskipun gue nanti pakai adat Sunda. Pokoknya pas kesana en liat-liat albumnya, gue bener-bener jatuh cintrong sama riasannya!

Tapiiiiiiiiii, kenapa ya pas gue liat koleksi kebayanya, kok nggak sesuai sama yang di share banyak orang? Yang gue liat sih kebayanya biasa banget. Apa karena yang dipajang di lemarinya itu bukan yang eksklusif ya? Emang sih kebetulan waktu itu gue nggak janjian sama ibu Samia-nya (yang punya sanggar), jadi mungkin gue cuma dikasih lihat kebaya-kebaya yang standarnya aja. Entahlah. Tapi yang gue baca di beberapa forum, mereka emang recommended banget. Dan dari foto beberapa orang yang pernah pakai vendor ini, keliatan kalau make-up dan kebayanya juga bagus (beda dengan kebaya-kebaya yang waktu itu gue liat). Ini contoh make-up yang gue ambil dari weddingku.com. Gambarnya emang nggak up to date, dan cuma sedikit. Kalau mau tahu lebih banyak emang harus datang ke sanggarnya langsung.

So, kalau bulan depan ada ultimatum dari my bokap untuk menekan budget, udah pasti gue langsung kontak ibu samia. Hmm... atau malah meskipun nggak ada ultimatum, gue yang plin-plan ini tetep kali ya bakal nyatronin tuh butik lagi *teteeeeeup miss.penasaran*.

Yah, kalau sudah begini, tinggal tunggu aja deh, hanya waktu yang bisa menjawab semua. Pada akhirnya gue pakai vendor yang mana, dengan kebaya yang mana, kita lihat saja di hari H.

Mudah-mudahan postingan ini bermanfaat bagi capeng-capeng lain yang sedang dilanda bimbang juga sehubungan dengan salah satu vendor diatas. Hehehe... Yang jelas dua-duanya sih recommended, cuma emang ada plus dan minusnya masing-masing.

Atau ada yang bisa kasih saran, sanggar mana yang lebih recommended? Pliiiiiis kalau ada yang udah pengalaman, tolong kasih masukan yaaaaaa.... :)

Senin, 06 Juni 2011

Alhamdulillah, Cerpenku Masuk Majalah Lagi!

Satu lagi momen penting telah saya alami. Apakah ituuuuuu? *sok misterius*. Bulan lalu, cerpen saya yang berjudul DON JUAN JADI KORBAN masuk majalah Story lho… :D Ini berarti, kedua kalinya cerpen saya dimuat di media cetak. Pertama kalinya, cerpen saya dimuat di majalah Annida edisi Februari 2009 dengan judul AKU TAKKAN PERGI, PALESTINA untuk kategori epik. Sampai sekarang, majalahnya masih tersimpan rapi lho dalam lemari buka saya. Hehehehe....

Dan kali ini pun, meskipun kelihatannya sepele, tapi buat saya itu adalah sesuatu yang cukup patut untuk dibanggakan. Secara persaingannya ketat banget, gak tahu ada berapa ratus bahkan mungkin ribuan cerpen yang berhasil saya singkirkan untuk masuk dalam edisi 21 ini (25 April 2011-24 Mei 2011 cover: Mikha Tambayong). Yah, bangga dikit boleh dong, asal jangan sombong :P

Nah ini dia covernya.


Saya sangat bersyukur karena itu berarti karya saya layak untuk dibaca oleh orang banyak, dan dengan ini, saya jadi makin semangat dong tentunya untuk terus menulis dan menulis.

Sedikit curhat nih, cerpen tersebut sebetulnya sudah saya kirim ke redaksi melalui email, sekitar hampir dua tahun yang lalu. Yah pokoknya pas majalah Story baru muncul deh. Ngggak hanya satu cerpen saja yang saya kirim, tapi lima cerpen sekaligus, dengan lima judul yang berbeda (ini tips dari salah satu teman menulis saya yang mengatakan jika mengirim cerpen ke satu redaksi majalah, kalau bisa ‘nge-bom’ aja sekalian, karena hampir pasti, salah satu dari cerpen-cerpen yang kita kirim itu akan dilirik, dan syukur-syukur masuk kriteria.). Dan alhamdulillah, rupanya trik itu berhasil. Salah satu cerpen yang saya kirim akhirnya dimuat.

Terimakasih kepada Gusfajri, dan juga Senda Irawan, karena melalui mereka saya tahu kalau cerpen saya dimuat. Hehehehe… Karena pemberitahuannya lewat facebook pada waktu itu, sedangkan saya pada saat itu jarang sekali buka facebook lagi, jadi saya nggak tahu kalau redaksinya sudah men-tag notes review majalah Story edisi tersebut. Dan alih-alih yang punya wall yang baca, eh malah teman seperjuangan saya yang membaca pemberitahuan tersebut. Hehehe…. Sempat tidak percaya sih, tapi alhamdulillah setelah berjuang mencari majalahnya (waktu itu di toko-toko buku dan beberapa lapak belum datang edisi terbarunya), akhirnya dapat juga, dan menjerit kegirangan dalam hati ketika melihat daftar isi. Langsung deh kebet halaman 38. Dan benar saja, nggak salah lagi, itu cerpen saya! Hehehehe…. Cerpen yang sama persis seperti yang saya kirimkan, dan (herannya) tidak diedit sama sekali sepertinya.

Tentunya saya tidak berpuas diri sampai disini dong. Untuk saya ini sebagai pelecut, supaya saya menulis semakin giat lagi. Meskipun sekarang ini sulit rasanya berkonsentrasi terhadap novel yang tengah saya selesaikan *ehem, yang lagi sibuk nyiapin pernikahan gitu loh*, tapi terkadang menulis justru menjadi obat jenuh dan stress. Mengkonsentrasikan pikiran terhadap satu hal yang positif benar-benar saya rasakan sekali manfaatnya.

Terimakasih ya Allah, karena telah memberi saya kesempatan untuk menyalurkan bakat dan minat saya. Sebagai bentuk dari rasa bersyukur, saya ingin terus mengasah kemampuan. Dan semoga ini bisa menjadi sesuatu yang berkah, bagi diri saya sendiri, bagi orang di sekeliling saya, dan juga bagi banyak orang yang membaca tulisan saya kelak. Amin….